Transaksi di Bank
Dalam portofolio bank, ada positif dan negative di sisi asset dan liabilities. Yang menentukan positif dan negative tergantung posisinya. Sehingga, kalo dia sebuah rekening yang ada di sisi liabilities (pasiva). Semua rekening yang ada di sisi liabilities kalo bertambah selalu di kredit dan berkurang disisi debet, dan sebaliknya. Aset, bertambah di sisi debet dan berkurang di sisi kredit. Debet dan kredit menunjukkan bagaimana aliran dananya.
Contoh: Mican menabung uang 10jt secara tunai. Tunai berarti berkaitan dengan kas disisi aseet, tabungan berkaitan dengan sisi liabilities, logikanya tabungan bertambah dan kas bertambah. Maka, tabungan di kredit, kas di debet. Dapat dibaca, tabungan ini berasal dari dana tunai yaitu kas 10jt. Sehingga tidak selalu ada positif-negative, bisa positif-positif bisa juga negative-negative.
(D) Tabungan Rp 10.000.000
(K) Kas Rp 10.000.000
Contoh lainnya Mican memindahkan dana dari deposito ke tabungan. Berarti dananya mengalir dari deposito ke tabungan. Maka deposito berkurang, tabungan bertambah. Jurnalnya seperti ini:
(D) Deposito
(K) Tabungan
Istilahnya pinbuk yaitu pemindahbukuan. Dalam kasus ini disebut pinbuk debet, menunjukkan uang itu asalnya dari mana. Kalo pinbuk kredit, uang itu di sisi tabungan, biasanya yang diambil adalah muaranya darimana. Contoh pinbuk kredit yang bisa diambil misalnya, Mican meminjam uang di bank menggunakan kartu kredit. Uang dari atm itu diambil untuk di tabung ke tabungannya. Berarti pinjaman Mican bertambah, tabungan Mican bertambah. Kredit card di sisi Aset, bertambah di debet. Tabungan ada di sisi liabilities, bertambah harus di kredit. Jurnalnya seperti ini:
(D) Loan (Credit Card)
(K) Tabungan
Keseimbangan itu antara debet dan kredit bukan positif dan negatif.
KLIRING
Kliring adalah penghitungan hutang piutang antara peserta kliring secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan. Atau dapat disebut juga kliring adalah proses tagih menagih antara bank atau penyelesaian piutang. Di dalam melakukan transaksi kliring bukan hanya dua bank yang berbeda yang terlibat didalam proses kliring. Ada banyak bank yang melakukan transaksi kliring dalam sehari.
Kliring dan transfer beda. Kliring itu berkaitan dengan giro, prosesnya lama. Sebagai contoh, diilustrasikan Joko seorang nasabah Bank Siti di Jakarta. Atun nasabah Bank Karman di Jakarta juga. Joko menyimpan uang di Bank Siti dalam bentuk simpanan giro, sebagai liabilities, artinya simpanan tersebut hanya dapat diambil menggunakan cek atau bilyet giro. Cek dengan Bilyet Giro berbeda, kalau cek dapat diambil sec ara tunai oleh siapapun yang memegang cek tersebut (atas unjuk). Sedangkan Bilyet giro hanya bisa diambil jika memiliki akun di sebuah bank, harus pinbuk (atas nama).
Kembali ke ilustrasi1 di atas (hijau), Joko melakukan transaksi pembelian furniture menggunakan cek kepada Atun sebesar 50 juta. Cek tersebut diterima oleh Atun, oleh Atun uang tersebut tidak ingin dicairkan secara tunai, melainkan langsung dimasukkan ke dalam rekeningnya di Bank Karman. Bank Karman yang menerima cek dari Atun, tidak dapat langsung mengambil uang dari Bank Siti dimana cek tersebut dikeluarkan, namun harus melalui bank sentral, yaitu Bank Indonesia dengan mengirimkan Nota Debet Keluar (atau disebut penyerahan warkat kliring). Kemudian Bank Indonesia mengirimkan Nota Debet itu ke Bank Siti. Oleh Bank Siti, nota itu disebut Nota Debet Masuk. Ketika mendapatn konfirmasi dari Bank Siti bahwa rekening giro Joko mencukupi, maka Bank Indonesia memindahkan saldo rekening Koran Bank Siti sebesar 50 juta ke rekening Koran Bank Karman. Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi tersebut:
Ilustrasi berikutnya (2.ungu) jika Atun ingin memberikan hadiah kepada Joko sebesar 100 juta memalui BI. Karena Atun nasabah Banki Karman, maka Bank Karman mengirim Nota Kredit Keluar kepada Bank Indonesia , yang selanjutnya dikirim ke Bank Siti, oleh Bank Siti nota tersebut disebut Nota Kredit Masuk. Maka pencatatannya sebagai berikut:
Ilustrasi selanjutnya berdasarkan ilustrasi1 (hijau), apabila saldo Joko pada Bank Siti tidak dapat mencukupi maka Bank Indonesia menolak kliring. Atas kejadian ini mungkin saja Bank Indonesia kemudian mem-blacklist Joko. Maka pencatatannya berubah menjadi:
- Nota Debet Keluar yaitu warkat yang disetorkan oleh nasabah suatu bank untuk keuntungan rekening nasbah tersebut.
- Nota Debet Masuk yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain atas beban nasabah bank yang menerima warkat.
- Nota Kredit Keluar yaitu warkat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain.
- Nota Debet Keluar yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang menerima warkat.
Jika hasil akhirnya menunjukkan (+) berarti bank tersebut menang kliring, dan sebaliknya, jika (-) berarti bank tersebut kalah kliring.
Contoh:
Bagi yang kalah kliring harus meminjam dana untuk mencapai GWM minimum kepada peserta kliring lainnya, ini disebut call money. Pinjaman call money ini juga memiliki bunga, bunga ini bisa tahunan (p.a) atau per malam (p.n). Jika tidak sanggup membayar dan hutang kliringnya banyak, maka BI memiliki kewenangan untuk melikuidasi bank tersebut. Kekalahan kliring tidak berpengaruh pada likuiditas bank, tetapi akan berpengaruh jika saldo R/K bank tersebut di BI tidak memenuhi GWM.
Alokasi Source of Fund
Berikut ini adalah bagai pengalokasian dari source of fund ke use of fund:
Dalam bagan di atas, Cash Reserves menjadi penentu likuiditas. Yang terdiri dari Kas dan R/K pada BI (GWM). Deposit di liabilities di alokasikan ke cash reserves dan Loan. Securities di liabilities di alokasikan ke cash reserves juga apabilaterdapat Call Money. Capital di Liabilities di alokasikan ke Loan di Assets. Securities di Assets itu ditujukan untuk di beli. Sedangkan secutities di Liabilities ditujukan untuk di jual. Loan memperoleh alokasi dari deposit ditambah capital, karena beberapa dari deposit sudah dialokasikan ke cash reserves, sehingga butuh tambahan dari capital.
Loan memiliki aturan:
- Loan to Deposit Ratio –> –> maksimal 110%, 100% deposit dan 10% capital
Capital harus sebesar 10% –> prinsip kehati-hatian/kepercayaan bank (prudent bank)
- Untuk KUK (Kredit Usaha Kecil)
Minimal sebesar 20% loan. Namun untuk alokasi ini harus diambil dari tabungan, karena jika diambil dari giro dan deposito akan menyebabkan negative miss match yaitu keadaan ketika dana dengan tingkat bunga yang tinggi disalurkan (dipinjamkan) dengan tingkat bunga yang rendah dan dana dengan jangka waktu pendek, disalurkan dengan jangka waktu yang panjang. Rekening giro itu berfluktuatif dan deposito itu memiliki suku bunga yang tinggi, sehingga keduanya akan sulit jika dialokasikan ke KUK.
i tabungan < i KUK < i deposit
Macam-macam loan yaitu konsumtif, contoh: credit card –> i nya besar, bank mengambil dana dari tabungan untuk ini. Selain itu juga ada loan investasi, loan modal kerja, dll.
Rekening Antar Kantor
Rekening Antar Kantor yang sering disebut RAK atau RPT. Terdiri dari transaksi kliring dan transfer. Kliring terjadi karena perbedaan bank dan tempat/daerah. Sedangkan transfer terjadi dalam bank yang sama namun berbeda tempat/daerah/kantor. Sebagai ilustrasi, Atun seorang nasabah Bank BRI di Jakarta ingin mengirim uang ke Joko seorang nasabah Bank BPD Papua di Mapi. Karena Atun dan Joko berbeda Bank dan daerah, untuk melakukan pengiriman tersebut maka harus melalukan transfer di daerah yang memilki cabang Bank BRI dan BPD Papua. Kemudian Bank BRI dan BPD melakukan kliring melalui BI, setelah itu Bank BPD Papua di Makassar melakukan transfer ke BPD Papua di Mapi. Untuk memperjelas kasus kliring antar daerah disajikan skema dan pencatatannya dibawah ini.
Kliring mungkin juga terjadi di daerah yang berbeda kemudian kedua belah pihak yang akan melakukan kliring tidak memliki kantyor cabang di daerah yang sama. Seperti gambar dibawah ini yang menggambarkan alur dan jurnal yang harus dicatat apabila Atun nasabah Bank Niaga ingin transfer ke Joko nasabah BPD Papua di Mapi. Namun ternyata bank Niaga dan BPD Papua tidak memiliki cabang di daerah yang sama. Maka harus melakukan kliring dengan Bank lain yang memilki cabang di daerah yang sama dengan BPD Papua, kemudian alurnya sama seperti kasus sebelumnya.
Kasus selanjutnya adalah ketika kliring dan transfer terjadi di antar negara. Diilustrasikan Atun berada di Negara yang berbeda dengan Joko ingin mengirim uang. Maka ada 2 cara yang dapat digunakan, yaitu Bank Draft atau payment order, seperti skema di bawah ini:
Cara pertama, Atun menyerahkan uang ke Bank Arab Saudi kemudian Atun menerima Bank Draft yang akan dikirim ke Joko melalui mail transfer kemudian Joko dapat mencairkannya di Bank BRI di Jakarta yang tertera dalam Bank Draft tersebut. Cara kedua, Atun menyerahkan uang ke Bank Arab Saudi kemudian Bank Arab Saudi mengirimkan Payment Order Ke bank BRI di Jakarta dan Joko dapat mencairkan dana tersebut. Jika ingin melakukan transfer antar negara, maka kedua bank harus memiliki kerja sama/hubungan (correspondent bank).
Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Akuntansi pada Bank
Dalam akuntansi terdapat tata cara penomeran akun, dan di bank pun juga ada tata cara penomeran rekening dan nasabah. Penomeran rekening dibedakan dengan nasabah guna memudahkan dalam pencatatannya. Setiap nasabah memiliki nomor rekening dan nasabah yang berbeda dan setiap kantor bank memiliki nomor, untuk mempermudah pengelompokkan di neraca asset dan liabilities (deposit).
Bunga Pada Bank
Setiap hari bank selalu melakukan proses akhir hari per saldo rekening yang terjadi pada hari tersebut. Dan pada akhir bulan bank juga menghitung saldo akhir bulan per rekening yang berasal dari saldo akhir hari ditambah dengan bunga, yang nantinya akan menjadi saldo awal bulan selanjutnya. Perhitungan saldo akhir bulan yaitu:
Saldo akhir bulan = saldo akhir hari + bunga
Sedangkan formula untuk perhitungan bunga yaitu:
Note: bunga disisi liabilities dibagi 365 hari; sedangkan disisi asset dibagi 360. Hal ini dibedakan karena jika disamakan maka persentase yang diperoleh bank kecil.
Metode perhitungan bunga:
- Saldo terendah
Contoh: tabungan Atun di Siti Bank seperti tabel dibawah dengan tingkat bunga 10%.
**jika bunga per bulan maka jumlah hari +1
2. Saldo rata-rata
Dalam kasus diatas, maka saldo rata-rata per bulan (50+60+45+35)/4= 47,5 juta
3. Saldo harian
Saldo harian dihitung per perubahan saldo, berdasarkan contoh diatas maka
Kredit ada dua yaitu anuitas dan flat (fix rate)
Flat (Fix rate)
Contoh: leasing –> Atun meminjam uang sebesar 10 juta, tingkat bunga 10%/thn selama 3 tahun pinjaman. Maka tingkat bunganya mnenjadi 30%/3thn untuk pinjaman 10 juta. Hasil cicilan bunga akan tetap selama 3 tahun sebesar:
Anuitas –> Contoh: Kredit
Jika i deposito ↑ maka i kredit juga ↑
Kebanyakan di bank yang sudah besar, memberikan biaya administrasi bank secara keseluruhan, kemudian biaya itu yang digunakan untuk membiaya SDMnya, ditambah dengan dana dari administrasi pinjaman. Hal ini dapat menunjukkan keefisienan bank. Dan memperoleh keuntungan juga dari interest spread yaitu selisih bunga pinjaman (use of fund) dengan bunga deposito (source of fund).